Opini | Trump : Melanjutkan Hegemoni Basi
270 to win. Oleh voters Trum menembus 290.
Muncul keterkejutan publik Amerika Serikat melihat angka
itu. Pasalnya, kandidat dengan setumpuk pernyataan kontroversial mampu
menembusnya. Sekarang masyarakat AS menunggu kebijakan baru dari trump.
Menyikapi kebijakan apa dan statement kontroversial akan berimplikasi pada
kajian tentang gaya dan model kepemimpinan. Hal tersebut mendapatkan banyak
pengulangan baik media internasional dan nasional. Sehingga muncul kesimpulan
secara personal bahwa trump akan mengimplementasikan apa yang keluar dari
lisannya.
Bukan soal yang mudah untuk trump melaksanakan berbagi
kebijakan nantinya. Mengantongi angka 290 bukan kemenangan yang sesungguhnya,
trump masih harus berhadapan dengan 228. Apalagi memanasnya demonstrasi anti
trump membuatnya tidak hanya berpikir mendesain kebijakan, melanjutkan yang
lama, tetapi juga memperbaiki kondisi internal AS. Hal ini mengharuskannya
mengambil tata eksternal dari pemimpin sebelumnya karena tugas trump selain
menjaga internal AS juga mempertahankan kedigdayaan.
Antara ego partai dan menjaga kedigdayaan
Trump seperti dituntut menjadi hero ditengah rusaknya
kondisi sosial, dan krisis ekonomi. Jika dulu obama mengimplimentasikan
kebijakan pemerintahan sebelumnya. Memasukan variabel gaya dan model
kepemimpinan trump maka ia harus merelakan egoisme indvidu dan partai untuk
mengambil jalan seperti obama. Untuk mencapai itu semua, trump harus
melanjutkan serangkaian rekonsiliasi dengan negara tujuan untuk tetap menjaga
kata superpower untuk negaranya.
Trump
Salah satu tujuan neo-konservatif adalah menebar nilai
demokrasi diseluruh dunia. Namun kampanye demokari AS dilakukan secara bar-bar,
mengabaikan human right, dan menindas beberapa negara dengan manipulasi perang
melawan terorisme. Serangkaian nilai tersebut dalam implimentasi secara gaya
kepemimpinan obama, disampaikan dengan gaya politis namun tetap bar-bar dalam
penerapan. Sebaliknya, trum dengan pernyataan sarkas memberikan penilaian akan
menjalanlan tujuan neo-konservatif bar-bar dengan lebih bar-bar lagi.
Dalam membangun arsitektur politikya AS selalu menjalankan
strategi garis etno-sektarian. Dari bangunan politik tersebut dimanfaatkan oleh
para oportunis untuk melaksanakan kepentingan faksi mereka sendiri. Hasilnya
berujung pada devide at impera. Terpilihnya trump dengan sejumlah pernyataan
kontroversialnya memberikan suatu gambaran politik, bahwa AS ‘tidak sembunyi’
lagi dalam kata-kata untuk memukul kekuatan baru yang akan muncul sebagai the
new adidaya.[]
Komentar
Posting Komentar